Sunday, April 15, 2007

Kupu2 Kebahagiaan

Suatu hari, terdapat seorang pemuda ditepian telaga.Ia tampak termenung. Tatapan matanyakosong, menatap hamparan air didepannya.Seluruh penjuru mata angin telah dilewatinya, namun tak ada satupun titikyang membuatnya puas.Kekosongan makin senyap, sampai adasuara yang menyapanya. Ada orang laindisana."Sedang apa kau disini anak muda?"tanya seseorang.Rupanya ada seorang kakek tua. "Apayang kau risaukan..?"Anak muda itu menoleh ke samping,"Aku lelah PakTua. Telah berkilo-kilojarak yang kutempuh untuk mencarikebahagiaan, namun tak juga kutemukanrasa itu dalam diriku. Aku telahberlari melewati gunung dan lembah,tapi tak ada tanda kebahagiaan yanghadir dalam diriku.Kemana kah aku harus mencarinya?Bilakah kutemukan rasa itu?"Kakek Tua duduk semakin dekat,mendengarkan dengan penuh perhatian. Dipandangnya wajah lelah di depannya.Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana,ada sebuah taman. Jika kamu inginjawaban dari pertanyaanmu, tangkaplahseekor kupu-kupu buatku."Mereka berpandangan."Ya...tangkaplah seekor kupu-kupubuatku dengan tanganmu" sang Kakekmengulang kalimatnya lagi.Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnyamenuju satu arah, taman. Tak berapalama, dijumpainya taman itu.Taman yang yang semarak dengan pohondan bunga-bunga yang bermekaran.Tak heran, banyak kupu-kupu yangberterbangan disana.Sang kakek, melihat dari kejauhan,memperhatikan tingkah yang diperbuatpemuda yang sedang gelisah itu.Anak muda itu mulai bergerak. Denganmengendap-endap, ditujunya sebuahsasaran. Perlahan.Namun, Hap! sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Iatak mau kehilangan buruan.Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Iamulai berlari tak beraturan.Diterjangnya sana-sini.Ditabraknya rerumputan dan tanamanuntuk mendapatkan kupu-kupu itu.Diterobosnya semak dan perdu di sana.Gerakannya semakin liar.Adegan itu terus berlangsung, namunbelum ada satu kupu-kupu yang dapatditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan.Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya adateriakan,"Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah."Tampak sang Kakek yang berjalanperlahan.Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupuyang berterbangan di sisi kanan-kirikakek itu.Mereka terbang berkeliling, sesekalihinggap di tubuh tua itu."Begitukah caramu mengejar kebahagiaan?Berlari dan menerjang? Menabrak-nabraktak tentu arah, menerobos tanpapeduli apa yang kau rusak?" Sang Kakekmenatap pemuda itu."Nak, mencari kebahagiaan itu sepertimenangkap kupu-kupu. Semakin kauterjang, semakin ia akan menghindar.Semakin kau buru, semakin pula ia pergidari dirimu.""Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalamhatimu. Karena kebahagiaan itu bukanbenda yang dapat kau genggam, atausesuatu yang dapat kau simpan. Carilahkebahagiaan itu dalam hatimu. Telusurirasa itu dalam kalbumu. Ia tak akanlari kemana-mana.Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaanitu sering datang sendiri."Kakek Tua itu mengangkat tangannya.Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupuyang hinggap di ujung jari.Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupuitu, memancarkan keindahan ciptaanTuhan.Pesonanya begitu mengagumkan, kelopaksayap yang mengalun perlahan, layaknyakebahagiaan yang hadir dalam hati.Warnanya begitu indah, seindahkebahagiaan bagi mereka yang mampumenyelaminya.Mencari kebahagiaan adalah layaknyamenangkap kupu-kupu.Sulit, bagi mereka yang terlalubernafsu, namun mudah, bagi mereka yangtahu apa yang mereka cari.Kita mungkin dapat mencarinya denganmenerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untukmendapatkannya.Kita dapat saja mengejarnya denganberlari kencang, ke seluruh penjuruarah.Kita pun dapat meraihnya denganbernafsu, seperti menangkap buruan yangdapat kita santap setelahmendapatkannya.Namun kita belajar. Kita belajar bahwakebahagiaan tak bisa di dapat dengancara-cara seperti itu.Kita belajar bahwa bahagia bukanlahsesuatu yang dapat di genggam ataubenda yang dapat disimpan.Bahagia adalah udara, dan kebahagiaanadalah aroma dari udara itu.Kita belajar bahwa bahagia itu memangada dalam hati.Semakin kita mengejarnya, semakin pulakebahagiaan itu akan pergi dari kita.Semakin kita berusaha meraihnya,semakin pula kebahagiaan itu akanmenjauh.Cobalah temukan kebahagiaan itu dalamhatimu.Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadidalam hati kita.Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiaplangkah yang kita lakukan.Dalam bekerja, dalam belajar, dalammenjalani hidup kita.Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyidan dalam riuh.Temukanlah bahagia itu, denganperlahan, dalam tenang, dalam ketulusanhati kita.Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita.Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap"di hati kita, namun kita tak pernahmemperdulikannya.Mungkin juga, bahagia itu berterbangandi sekeliling kita, namun kita terlaluacuh untuk menikmatinya.

1 comment:

Anonymous said...

Oh ini toh akhi cerita yang kaukirimkan itu.
Syukron ya!